Definisi-definisi :
Artheriosklerosis : Lesi pada arteri besar dan sedang yang ditandai bercak kekuningan dari Kolesterol; Zat2 Lipoid atau yang menyerupai Lemak pada lapisan intima arteri.
Penyakit Arteri Koroner (termasuk Fatty Streak, Fibrous Plaque) yaitu penyakit Atherosklerotik pada dinding arteri koronari yang meliputi lapisan intima dan kadang- kadang Tunica Media yang ditandai oleh 3 macam Lesi :
-Fatty streak , yaitu lesi tak bertangkai berwarna kuning menggambarkan penumpukan sel otot polos intima yang mengandung dan dikelilingi oleh timbunan Lemak.
-Fibrous Plaque , yaitu lesi yang menonjol berwarna putih mengandung pusat perlemakan, sel-sel otot polos yang dikelilingi oleh Lipid, Kolagen Serat Elastik dan Proteoglikan, yang bertindak sebagai penutup deposit Lemak Ekstraseluler dan sisa-sisa sel yang terletak dibawahnya.
-Lesi Komplikasi , yaitu perubahan Fibrous Plaque akibat perdarahan, nekrosis sel dan trombosis yang mengandung Kalsifikasi.
Faktor-faktor Risiko : Istilah yang digumnakan untuk melukiskan tanda-tanda yang ditemukan pada orang sehat yang ada hubungannya dengan timbulnya penyakit Arteri Koroner.
Prinsip-prinsip Dasar :
Di Amerika, kematian Kardiovaskuler merupakan pembunuh nomor satu sekarang ini. Di Indonesia hal ini mulai nampak pada golongan orang berada.
Prevalensi Arterioklerosis dan Antherosklerosis akan meningkat dengan bertambah panjangnya umur manusia. Kelainan ini akibat meningkatnya kadar kolesterol darah yang berlangsung lama.
Kadar HDL (High Density Lipoprotein) darah yang tinggi mencegah/ mengurangi risiko terjadinya serangan jantung, Bukti pendahuluan menyatakan, bahwa Atherosklerosis yang telah terjadi dapat dikurangi :
1.Waktu “Turn-Over” Kolesterol nampaknya sangat lambat (442-934 hari)
2.Meskipun Kolesterol pada bercak Atherosklerotik perubahannya sangat lambat ke dalam plasma, paling kurang regresi sebagian dari lesi Sklerotik ini nampaknya dimungkinkan.
3.Peningkatan kadar HDL bisa menginduksi regresi tersebut.
4.Masih diperlukan konfirmasi untuk regresi tsb. pada penderita yang jelas menderita penyakit arteri koroner.
Faktor-faktor risiko makanan ikut serta baik dengan cara major atau minor terhadap perkembangan penyakit Kardivaskuler Atherosklerotik:
1.Kadar Kolesterol serum merupakan salah satu faktor risiko major. Bahkan pada batas-batas Kolesterol normal, makin tinggi kadarnya, makin tinggi risikonya.
2.Meskipun serangan infark jantung yang kedua kali ataupun yang berulang kali mungkin tak perlu dicegah dengan penurunan kadar kolesterol serum, jika pernah sekali seseorang mendapat infark jantung, maka diusahakan untuk mengurangi kadar LDL Plasma.
3.Meningkatnya risiko PJK yang berhubungan dengan Hiperkolesterolemia ini diperhebat dengan ikut sertanya Hipertensi, mengisap rokok atau Diabetes Mellitus.
Obesitas , merupakan faktor risiko moderate (sedang) atau minor.
Obesitas biasanya disertai dengan faktor2 risiko lainnya, yaitu Diabetes Mellitus, Hipertensi, AktivitasFisik dan meningkatnya Kolesterol, Trigliserida dan Asam urat Darah.
Diabetes dan Intoleransi Glukosa .
Di negara Barat, laki-laki Diabetik akan menderita PJK 3 kali lebih banyak, sedangkan wanita Diabetik akan menderita PJK 5 – 6 kali daripada bukan Diabetik. Meskipun penderita DM merupakan Predisposisi terutama penyakit Vaskuler Oklusif Perifer, tetapi pernah dilaporkan Lesi Miokardium pada penderita DM.
Trigliserida . Kadar Trigliserida Plasma yang meningkat merupakan faktor risiko yang lebih lemah daripada Hiperkolesterolemia.
Risiko PJK akibat Hipertrigliseridemia lebih banyak pada laki-laki daripada wanita.
Faktor-faktor Diit :
-Pada penelitian pendahuluan ternyata bahwa pada binatang, Dietary Fiber yang berasal dari Alfafa dapat menurunkan kadar Kolesterol Serum, sedangkan pada manusia belum jelas.
-Gula pasir diduga sebagai risiko yang mungkin untuk terjadinya PJK
-Kopi . Tidak terbukti bahwa kopi ikut serta akan terjadinya Infark Miokard, tetapi penderita yang mempunyai kecendrungan kontraksi Jantung Prematur, sebaiknya membatasi kopi
-Alkohol . Belum ada bukti kuat bahwa Alkohol sendiri yang merupakan penyebab PJK, tetapi ada faktor lainnya seperti Hiperlipemia. Meskipun demikian Alkohol bisa menyebabkan Kardiomiopati dan Aritmia Jantung.
-Mineral :
Calcium dan Magnesium , defisiensi Ca dan Mg telah dihubung kan dengan penyebab PJK dan kematian mendadak akibat penyebab Kardiovaskuler.
Dilaporkan bahwa kematian akibat penyakit jantung lebih pada tanahnya kaya akan Selenium , Cadmium , Chromium dan Pb , merupakan trace element yang sekarang diteliti untuk kemungkinan penyabab PJK. Kekurangan silicon, mungkin merupakan penyebab PJK.
-Vitamin :
Vitamin E : masih belum ada kesimpulan peranan Vitamin E dapat mencegah PJK.
VitaminD : Kelebihan Vitamin D dapat meningkatkan kadar Kolesterol darah dan meningkatkan insidens infark miokard.
Pengelolaan Diitetik PJK :
Tergantung penyebab / faktor-faktor risiko :
1.Hiperlepidemia — lihat Pokok Bahasan Hiperlipoproteinemia
2.Obesitas —- diet rendah energi
3.Diabetes Mellitus — Diit DM
4.Perhatikan faktor-faktor risiko lainnya : merokok, hipertensi, aktivitas fisik, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar